Senin, 19 Oktober 2015

TEKNIK PEMERIKSAAN ABDOMEN 3 POSISI


Proyeksi Abdomen Akut disebut juga dengan Proyeksi pemeriksaan Abdomen 3 posisi yaitu :

  1. AP
  2. Setengah duduk
  3. LLD

Proyeksi pemeriksaan AP
  • Persiapan pasien = Pasien dianjurkan untuk membuka baju hanya di sekitar perut saja
  • PP (Posisi pasien) = Pasien dalam posisi Supine atau tidur terlentang
  • PO (Posisi Objek) = Pusatkan MSP (Mid Sagital Plane) pada meja pemeriksaan dan pelvis usahakan tidak terjadi rotasi (Terlihat dari kedua SIAS berjarak sama dikedua sisinya)
  • Ukuran kaset = 30x40 cm Vertikal
  • CR = Tegak lurus Vertikal
  • CP = Pada umbilikus (Pusar) sekitar 3jari di atas Crista iliaca
  • Luas lapangan kolimasi = Batas atas T11 dan T12 harus tampak dan batas bawah sympisis pubis harus tampak
  • FFD = 100cm
  • Marker = R/L Orientasi AP
  • Memakai Lysolm/Grid
  • Intruksi ekposi = Tarik napas,,,,,keluarkan nafas,,,,Tahan napas.

Kiteria radiograf:

  • Tampak garis batas dari liver, spleen, kidney dan udara di dalam lambung dan usus
  • Tidak ada rotasi dari abdomen (prosesus spinosus tampak pada pertengahan vertebra, illiac wing simetris, batas bawah costae kanan&kiri berjarak sama thd vertebra)
  • Tampak dinding lateral abdomen dan properitoneal fat
  • Tampak muskulus psoas  dibawah liver dan kidney

Proyeksi pemeriksaan Setengah duduk

  • PP (Posisi pasien) = Pasien duduk di meja pemeriksaan dengan MSP (Mid Sagital Plane) tubuh sejajar dengan kaset, kedua tangan lurus disamping tubuh.
  • PO (Posisi Objek) = Kaset berada di belakang tubuh pasien, aturlah batas atas procxypoid dan batas bawah sympisis pubis, pelvis dan shoulder tidak mengalami rotasi.
  • Ukuran kaset = 30x40 cm Vertikal
  • CR = Tegak lurus Horizontal
  • CP = pada umbilikus (Pusar) atau 3jari di atas crista iliaca
  • FFD = 100 cm
  • Luas lapangan kolimasi = Batas atas T11,T12 dan Batas bawah Sympisis pubis.
  • Marker = R/L Orientasi AP
  • Memakai Lysolm/grid
  • Intruksi ekposi = Tarik nafas,,,,Keluarkan nafas,,,,Tahan nafas.
ATAU

Proyeksi pemeriksaan berdiri (AP erect)

Posisi Pasien :
  • Erect/Upright, MSP tubuh pada pertengahan bucky stand
  • Kedua tangan disamping tubuh
Posisi Objek: 
  • Pastikan tidak ada rotasi dari pelvis dan bahu
  • Atur 2 inch di atas crista illiaka pada pertengahan kaset
  • CR: horisontal, tegak lurus kaset
  • CP: pd pertengahan kaset
  • Eksposi pada saat tahan nafas di akhir ekspirasi
  • Catatan: pasien berada pada posisi ini minimal 5 menit sebelum diekspose


Kriteria radiograf

  • Tampak kedua diafragma
  • Tidak ada rotasi dari abdomen (prosesus spinosus tampak pada pertengahan vertebra, illiac wing simetris, batas bawah costae kanan&kiri berjarak sama thd vertebra)
  • Tampak dinding lateral abdomen dan properitoneal fat
  • Tampak muskulus psoas  dibawah liver dan kidney

Proyeksi pemeriksaan LLD

Persiapan pasien = Pasien tetap posisi miring (LLD) selama 10 atau 20 menit sebelum dilakukan eksposi  untuk memberikan kesempatan udara bebas agar naik hingga daerah permukaan atas rongga peritoneum.
PP (Posisi Pasien) = Pasien berbaring miring dengan sisi kiri tubuh menempel pada meja pemeriksaan. kedua lengan ditekuk dengan lutut diletakkan agak ke depan bidang anterior abdomen.

PO (Posisi objek)

  • Kaset dan grid dengan ukuran sesuai kebutuhan dipasang dibelakang punggung secara vertikal dan diganjal agar posisinya terfiksasi. 
  • Pertengahan kaset berada pada garis yang menghubungkan kedua Crista iliaca. Bidang median sagital (MSP) berada sejajar dengan meja pemeriksaan dan tegak lurus kaset. Kaset harus mencakup diafragma
  • Pastikan tidak ada rotasi dari pelvis dan bahu
  • Atur 2 inch di atas crista illiaka pada pertengahan kaset
  • Pastikan bagian atas abdomen tidak terpotong
  • CR: horisontal, tegak lurus kaset
  • CP: pd pertengahan kaset
  • Eksposi pada saat tahan nafas di akhir ekspirasi
  • Catatan: pasien berada pada posisi ini minimal 5 menit sebelum diekspose


Kriteria radiograf:
  • Tampak diafragma tanpa pergerakan
  • Tampak kedua sisi abdomen, udara yang mengisi lambung dan usus, tampak dinding abdomen, struktur panggul, dan kedua diafragma
  • Tidak ada rotasi dari pasien
  • Identifikasi penandaan yang menunjukkan sisi atas.


JANGAN LUPA PAKAI MARKER DAN GRIDNYA YAAA!!!

Tujuan dari masing-masing posisi :

Proyeksi AP : Memperlihatkan ada/tidaknya penebalan/distensi pada kolon yang disebabkan karena massa atau gas pada colon itu.
Proyeksi AP Setengah duduk :Untuk menampakkan udara bebas di bawah diafragma.
Proyeksi LLD (Left lateral Decubitus) : Untuk memperlihatkan air fluid level atau udara bebas yang mungkin terjadi akibat perforasi colon.

Kenapa Harus LLD tidak RLD ?

Supaya terpisah dengan udara di lambung, pada pasien yang mengalami kebocoran dinding usus, udara akan berada pada permukaan teratas. Jika dibuat foto RLD, udara bebas itu akan tampak menyatu/bercampur dengan udara di usus sehingga patologis sulit dinilai.

Tujuan pada saat eksposi pasien disuruh menahan nafas setelah ekspirasi penuh ?

Pada saat menahan nafas pergerakan usus berhenti, diafragma akan naik dan gambaran abdomen akan jelas.




3 komentar :